Thursday 2 April 2015

Trend batu akik menurut pandangan Islam

Batu akik kini mulai di gandrungi lagi semenjak Presiden SBY
memberikan hadiah cinderamata kepada Presiden Amerika
Obama. Ketenaran batu yang biasa disebut orang luar dengan
gemstone ini, membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat
di indonesia. Peminatnya pun semakin bertambah dari hari ke
hari. Hal ini dikarenakan bentuknya yang sangat khas dan
terkesan elegan. Penyuka batu akik atau gems stone ini
bukan hanya kalangan bawah saja namun juga banyak dari
kalangan atas. Contoh nyatanya dari temen , guru,
sampe satpam dan tukang parkir semua berlomba-lomba
pake cincin batu itu. Bahkan ga cuma make satu cincin aja,
kadang gue liyat lima jarinya penuh sama cincin batu akik itu
dengan berbagai macam warna dan ukuran.
Dulu batu akik dikenal dari segi supranatural, karena
dipercaya memiliki efek tertentu bagi pemakainya. Tapi ahir –
ahir ini pemburu batu akik lebih cenderung menyukai bentuk
dan corak dari batu akik itu sendiri. Karena keunikan dari
setiap jenis batu, maka ada beberapa batu yang langka. Dari
kelangkaan dan bentuknya yang sangat indah, menjadi
patokan harga untuk setiap batu akik. Bahkan satu batu akik
dapat terjual dengan harga jutaan. Harga jual dari
pertambangan rakyat melonjak 500 persen. Di sentra
penjualan batu akik terbesar se-Asia Tenggara, Pasar Rawa
Bening, Jakarta Timur, pedagang meraup untung hingga 400
persen dibandingkan tahun sebelumnya. Harga jual batu akik
sangat bergantung pada warna, tingkat kejernihan, ukuran,
dan kekerasan batu. Batu bacan dengan berat 5 gram dijual
Rp 3 juta-Rp 5 juta per butir. bahkan ada penjual batu akik yang bisa menjual batu bacan seberat 20 gram dengan
harga Rp 30 juta-Rp 50 juta per butir. Batu bacan kini
menjadi batu termahal yang dilirik oleh pasar Taiwan hingga
Jepang.
Bagi para penggemar batu akik wajib banget tau asal mula
terbentuknya batu akik itu sendiri, jangan ngaku pencinta
batu akik kalo ga tau asal-usul terbentuknya batu itu.
Batuan mulia merupakan anggota elite dari mineral alam.
Disebut elite karena dari sekitar 3.000 jenis mineral di Bumi,
hanya terdapat 150-200 yang bisa digolongkan jenis batu
mulia.
Awalnya adalah aktivitas dapur magma di perut Bumi. Batuan
cair bersuhu di atas 1.000 derajat celsius ini terus bergerak
dalam selubung atau mantel Bumi. Di luar mantel ini adalah
lapisan kerak Bumi, yang tersusun dari lempeng-lempeng
yang terus bertumbukan dan menyisakan banyak retakan.
Tekanan yang kuat dari dalam cenderung mendorong magma
untuk mencari jalan keluar ke permukaan.
Ketika cairan superpanas dan bertekanan tinggi ini mulai
naik, cairan ini akan melarutkan berbagai batuan lain yang
telah ada. Terjadilah proses pelarutan atau ubahan
hidrotermal.
Menurut Sujatmiko, batuan akik ini bisa ditemui hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Dari 34 provinsi di Indonesia,
hanya Jakarta tidak mempunyai batuan akik," katanya.
Ciri – ciri Batu Akik asli
1. Ketika disinari akan nampak serat atau retak pada batu.
Karena hal ini merupakan sifat alamiah karena proses
sedimentasi pada batu.
2. Ketika dibakar tidak akan meleleh, kecuali pada batu akik
jenis fosil yang akan menghasilkan cairan kecoklatan yang
jikadi gosok ciran tersebut tidak akan meninggalkan bekas.
Bebeda dengan batu akik palsu yang membekas gosong
ketika di bakar.
3. Tahan terhadap goresan, karena sifat alami batu akik atau
gemstone yang keras.
4. Memiliki sifat dingin, jadi ketika di bakar dalam sekejap
akan kembali dingin.
Usaha di bidang batu akik ini bisa dibilang menjanjikan,
karena satu batu saja bisa terjual jutaan hingga ratusan juta.
Tergantung dari corak dan kelangkaan batu itu sendiri. Untuk
modal awal anda membutuhkan modal sekitar 3 jutaan untuk
membeli alat – alat seperti bor alat dan alat penggosok batu.
Untuk batunya sendiri biasanya beli dalam bentuk bongkahan,
dan harganya tergantung dari jenis batu.
Trend pria memakai batu cincin atau akik begitu merebak
sekarang ini, hampir disetiap celah acara baik resmi maupun
tak resmi, hanya gara-gara melihat batu cincin yang
melingkar di jari manis, obrolan pun menjadi panjang, mulai
dari bisnis sampai hal mistis di dunia ‘perbatuan’. Celetukan
beberapa orang dari mereka yang memang hoby atau
mengais rezeki dari usaha jual-beli batu cincin tersebut
memancing rasa penasaran. Benarkah memakai batu cincin
itu sunah Rasulullah? Apa ada hal mistis atau kelenik ketika
memakai batu cincin atau akik? Halal atau Haram-kah
memakai-nya?
ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﺒِﺲَ ﺧَﺎﺗَﻢَ ﻓِﻀَّﺔٍ ﻓِﻲ ﻳَﻤِﻴﻨِﻪِ ﻓِﻴﻪِ
ﻓَﺺٌّ ﺣَﺒَﺸِﻲٌّ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺠْﻌَﻞُ ﻓَﺼَّﻪُ ﻣِﻤَّﺎ ﻳَﻠِﻲ ﻛَﻔَّﻪُ
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memakai cincin perak di tangan kanan beliau, ada mata
cincinnya terbuat dari batu habasyah (Etiopia), beliau
menjadikan mata cincinnya di bagian telapak tangannya” (HR
Muslim no 2094)
Hadits itu-lah yang menjadi landasan bahwa benar
Rasulullah itu memakai batu cincin dan mengikat-nya dengan
perak, batu yang dikenakan pun beliau peroleh dari Ethiopia,
namun berdasarkan refensi mengenai batu apa saja yang
dihasilkan dari negara tersebut, ternyata batu Zamrud itu
menjadi hasil terbesar bagi bangsa yang pernah mengalami
konflik kemanusiaan ini.
Dalam riwayat lain, Ibnul Qoyyim memiliki catatan mengenai
cincin yang dikenakan oleh Rasulullah. Bahwa, sekembalinya
beliau saw dari Hudaibiyah kemudian beliau saw menulis
surat kepada para Raja di bumi yang dibawa oleh para
kurirnya. Tatkala beliau hendak menulis surat kepada raja
Romawi maka dikatakan kepadanya saw,”Sesungguhnya
mereka tidak akan membaca suatu surat kecuali apabila
dibubuhi tanda (stempel).” Maka beliau saw menjadikan
cincinya yang terbuat dari perak yang diatasnya terdapat
ukiran terdiri dari tiga baris. Muhammad pada satu baris,
Rasul pada satu baris dan Allah pada satu baris. Beliau pun
menyetempel surat-surat yang dikirimkan kepada para raja
dengannya serta mengutus 6 orang pada satu hari di bulan
Ramadhan tahun 7 H. (Zaadul Ma’ad, juz I hal 119 – 120)
Bersebrangan dari hadits tersebut, ada juga yang menjadikan
dalil ini sebagai alasan bahwa memakai batu cincin itu
haram. Dikarenakan Rasulullah sendiri pernah membuang
cincin yang melingkar di jari kanan-nya. Disaaat Muhammad
SAW mengenakannya maka manusia (pada saat itu)
membuat (cincin). Kemudian beliau saw duduk diatas
mimbar dan melepasnya seraya bersabda,”Sesungguhnya aku
mengenakan cincin ini dan menjadikan batu cincinnya
dibagian dalam.”maka beliau saw melemparnya dan
mengatakan,”Demi Allah aku tidak akan mengenakannya
selama-lamanya.” Maka manusia yang menyaksikannya saat
itu pun membuang cincin mereka.” (HR. Muslim)
Memakai batu cincin tidak disarankan, karena akan
menimbulkan sifat keangguhan, terlebih di zaman sekarang,
memakai batu cincin adalah gengsi bagi kalangan tertentu,
dikarenakan semakin bagus batu yang ia kenakan, maka akan
semakin mahal harga yang menjadi acauan gengsi, pamor
atau populeritas tentang sosok yang memakai batu tersebut.
Bahkan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan
khurafat.
Sebagian masyarakat kita masih memelihara kepercayaan
terhadap benda-benda mati. Mereka menganggap bahwa
benda mati tertentu memiliki kekuatan, kesaktian, atau
keistimewaan yang sangat dahsyat, sehingga bisa dijadikan
sebagai jimat, senjata, atau yang lainnya. Padahal,
kepercayaan seperti ini hanyalah bersumber dari khurafat,
khayalan, & halusinasi semata.
Keyakinan seperti ini masih mendarah daging dlm sebagian
kaum muslimin di negeri kita ini. Batu akik, yang menurut
sebagian orang memiliki kekuatan ghaib atau kekuatan
supranatural tertentu sehingga bisa dipakai sebagai jimat
atau senjata kesaktian. Bahkan kita jumpai para pedagang
yang menjual jimat model ini di daerah-daerah tertentu. Atau
keyakinan sebagian orang bahwa pusaka peninggalan
kerajaan seperti keris, tombak, atau kereta raja memiliki
kekuatan mistis tertentu yang dapat memberikan
perlindungan ghaib kepada pemiliknya.
Berdasarkan Riwayat dari Ahmad, Al-Hakim, & Ibnu Hibban
yang dinilai shahih oleh Al-Haitsami dlm Al-Majma’
Rasulullah bersabda ;
“Barangsiapa yang menggantungkan jimat, semoga Allah tak
mengabulkan tujuan yang dia inginkan. Dan barangsiapa yang
menggantungkan wada’ah (salah satu jenis jimat), semoga
Allah tak menjadikan dirinya tenang.”
Rasulullah sudah menghapus segala apa pun bentuk khurafat
termasuk kepercayaan khurafat terhadap jimat dan di dalam-
nya termasuk adalah mempercayai bahwa ada kekuatan
magic di dalam batu akik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda ketika beliau berkhutbah pada Haji Wada’,
“Ketahuilah, seluruh perkara jahiliyyah terkubur di bawah
kedua telapak kakiku.” ( HR. Muslim no. 3009 )
An-Nawawi rahimahullah mempertegas dengan hadits lainnya
“Adapun perkatan beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam,’(Terkubur) di bawah kedua telapak kakiku’, (hal ini)
merupakan isyarat akan terhapusnya perkara
tersebut.” (Syarh Shahih Muslim, 4/312. )
Jadi boleh-boleh saja jika memakai batu cincin atau akik
tersebut, namun yang menjadi pertanyaan, sanggupkah
mengahapus rasa riya ( pamer ) ketika kita memakai batu
tersebut? Dan sudah kuat-kah aqidah kita untuk menghapus
perihal dugaan yang berbau khurafat dalam batu akik yang
mampu menggeser ketauhidan kita?
http://sains.kompas.com/read/2015/02/08/16000041/
Batu.Akik.dan.Asal-usul.dari.Magma
http://bisniskeuangan.kompas.com/
read/2015/02/08/151500326/Ledakan.Batu.Akik
tyasnurhayati.blogspot.com/2015/03/trend-batu-akik-menurut-pandangan-islam.html
( HR Muslim no 2094 )
( Zaadul Ma’ad, juz I hal 119 – 120 )
( HR. Muslim no. 3009 )
( Syarh Shahih Muslim, 4/312 )